Jumat, 08 Juli 2011

Energy Drink Halalkah?


 

Tak sedikit penggemar minuman benergi di Indonesia. Pengaruh iklan membuat minuman ini kian populer di kalangan tua dan muda. Namun apa sebenarnya minuman berenergi tersebut? Amankah bagi tubuh dan yang terpenting halalkah dikonsumsi kaum muslim?

Persaingan di segala bidang menuntut stamina ekstra seseorang sehingga tubuh memang jadi cepat lelah. Secara alami untuk mengatasi hal tersebut bisa dilakukan dengan beristirahat, mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin, mineral, dan protein. Namun keterbatasan waktu membuat seseorang cenderung memilih yang instan yaitu dengan meminum minuman berenergi.

Minuman berenergi yang marak di pasaran ternyata tidak semua aman dikonsumsi. Beberapa mengandung zat pengawet, pewarna, perasa dan pemanis yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Selain itu asam amino yang dipercaya bisa menimbulkan energi ekstra itulah yang menjadi titik kritis kehalalan minuman ini.

Asam amino yang sering digunakan produsen adalah taurin, glisin, glutamat, karnitin, dan beberapa asam amino yang memiliki fungsi dan kegunaan khusus lainnya. Secara alami asam-asam tersebut terdapat pagia berbagai organ hewan. Misalkan saja taurin banyak terdapat pada empedu sapi dan amino glutamat yang berasal dari otak sapi.

Namun secara komersial, asam amino yang dipakai saat ini jarang yang diekstrak dari organ hewan. Disamping harganya yang relatif mahal, proses eksrtraksi juga tidak praktis. Glutamat misalnya merupakan salah satu asam amino yang berasal dari proses fermentasi.

Di Jepang minuman berenergi banyak dihasilkan dari proses fermentasi maupun ekstrak bahan alami. Sedangkan di Cina, asam amino diekstraksi dari bulu unggas dan juga rambut manusia. Selain itu asam amino komersial lainnya seperti taurin, glisin, lisin, metionin, dan karnitin banyak dihasilkan dari proses sintetis menggunakan bahan kimiawi.

Dari segi kehalalan asam amino yang dihasilkan dari reaksi kimia sintetis sebenarnya lebih aman karena tidak melibatkan bahan yang kritis. Namun reaksi asam kuat dan bahan-bahan kimia tersebut diduga memiliki pengaruh kurang baik bagi kesehatan, sehingga tidak thoyib alias tidak bermanfaat bagi tubuh.

Untuk proses fermentasi untuk menghasilkan berbagai jenis asam amino memiliki kekritisan dalam penggunaan media fermentasi. Jika media yang dipakai mengandung unsur haram, maka produk yang dihasilkan juga akan menjadi haram. Sedangkan ekstraksi dari organ hewan seperti bulu unggas harus diliat dari proses penyembelihannya, sedangkan jika diekstrak dari rambut manusia maka statusnya adalah haram.

Nah, jika Anda penggemar minuman berenergi dan didalamnya ada asam amino (taurin, glutamin, glisin, karnitin, dll) maka sebaiknya lebih berhati-hati lagi.

 

[sumber:detikfood.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes