Rabu, 13 Juli 2011

Makanan Halal Taklukkan Pasar Dunia


 

Di tengah meningkatnya permintaan dari kaum Muslim dan non-Muslim, makanan halal segera menjadi arus utama di Eropa dengan lebih banyak jaringan supermarket yang menawarkan makanan sesuai aturan syariah ini.

“Kami mulai melihat bahwa produk-produk ini tidak hanya berada di toko-toko khusus tapi juga mulai masuk ke retailer modern mainstream,” Frits Van Dijk, Wakil Presiden Eksekutif Nestle, grup makanan terbesar di dunia. Ia menambahkan bahwa Nestle baru-baru ini mulai menjual produk-produk halal makanan beku dan berbahan dasar daging di Perancis.

Van Dijk mengatakan bahwa sejumlah jaringan terkenal seperti Tesco Inggris dan Carrefour Perancis juga menawarkan serangkaian produk halal di outletnya. Susu bubuk, bumbu, dan saus-saus adalah beberapa di antara produk-produk halal yang paling populer di Eropa saat ini.

Van Dijk, yang menghadiri Forum Halal Dunia di The Hague pada tanggal 17-18 Mei, memperkirakan bisnis makanan halal akan tumbuh 20-25% di Eropa dalam satu dekade mendatang. Secara keseluruhan, pasar makanan halal Eropa Saat ini bernilai sekitar USD 66 miliar, mencakup daging, makanan segar dan beku, sementara di tingkat global nilainya mencapai USD 634 miliar.

Konsep halal telah secara tradisional diaplikasikan pada makanan. Namun sekarang, benda dan layanan lain pun juga mendapat sertifikasi halal, termasuk minuman, kosmetik, pakaian, farmasi, dan jasa keuangan. Wakil Presiden Eksekutif Nestle menyebutkan tumbuhnya permintaan akan makanan halal dari Muslim dan non-Muslim.

“Dua puluh persen dari populasi dunia suatu hari nanti akan terdiri dari kaum Muslim dan mereka memiliki ekspektasi serta kebutuhan,” jelasnya. “Jika mereka ingin merasa yakin bahwa apa yang mereka makan dan minum telah sesuai dengan keyakinan mereka, maka sebuah perusahaan seperti kami harus berusaha lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut.”

Nestle adalah penghasil makanan halal terdepan di dunia, menjual sekitar USD 5.23 miliar makanan halal di tahun 2008, 5% dari pendapatan per tahunnya. Pasar makanan halal perusahaan itu antara lain Malaysia, Indonesia, Turki, dan negara-negara Timur Tengah. Perancis, Inggris, dan Jerman kini mulai muncul sebagai pasar halal utama di Eropa. Nestle berencana untuk mulai menawarkan supermarket di Swiss serangkaian produk halal di awal tahun 2010.

“Kami melihat adanya permintaan yang kuat dari retailer dalam memperluas produk pilihan etnis mereka, dan ini adalah sebuah pilar pertumbuhan yang ingin terus kami jadikan fokus,” ujar Alexander Klein, manajer Nestle. Sekitar 85 dari 456 pabrik Nestle secara global kini telah bersertifikat halal namun Van Dijk mengatakan bahwa standar interpretasi halal yang berbeda-beda di seluruh dunia adalah tantangan untuk industri ini.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) saat ini sedang mengerjakan satu standar tunggal untuk diaplikasikan ke 57 negara anggotanya, sebuah gerakan yang akan semakin menumbuhkan industri makanan halal.

 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes