Kamis, 18 Agustus 2011

DPRD Ajak Disnak Cek Langsung Perdagangan Daging

(Berita Daerah-Sumatra), Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Jambi berencana mengajak tim dari Dinas Peternakan setempat untuk mengecek langsung kondisi perdagangan daging saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2011.

"Kami ingin dinas peternakan (Disnak) benar benar berkomitmen mengawasi peredaran daging, tidak hanya dari sisi harga namun kondisi daging, halal atau tidak. Jadi, tidak sebatas hanya memberikan jaminan saja," ujar anggota DPRD Kota Jambi, Syafruddin Dwi Aprianto di Jambi, Senin.

Menurut dia, saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri merupakan saat saat rawan akan penjualan daging, dan dikhawatirkan beredar daging palsu atau bahkan tidak halal.

Tidak hanya itu, pantauan dan pengecekan langsung dilapangan mutlak dibutuhkan untuk menjaga kestabilan harga daging dipasaran ditengah melonjaknya permintaan menghadapai Idul Fitri.

"Untuk itu, kami dari DPRD berencana mengajak Disnak Kota Jambi bersama sama mengecek langsung kondisi perdagangan daging," katanya.

Anggota DPRD lainnya, Shomad menambahkan, Disnak Kota Jambi diharapkan bisa memberikan sosialisasi khusus kepada pembeli maupun pedagang ditiap pusat perdagangan daging akan kondisi daging yang layak atau tidak untuk dikonsumsi.

"Pengalaman tahun sebelumnya, masih saja ada temuan akan daging tidak layak konsumsi atau bahkan di oplos menjelang Idul Fitri atau hari besar lainnya. Untuk itu, perlu ada gerak nyata dari pemegang kebijakan di daerah," katanya.

Sebelumnya, Kepala Disnak Kota Jambi, Harlik menjamin akan ketersediaan daging saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Berbagai upaya pemantauan dan pengawasan juga telah dilakukan.

"Salah satunya mengawasi lalu lintas ternak jauh sebelum Ramadhan, ini untuk menghindari peredaran daging tidak layak," ujarnya.

Bahkan, kata dia, pihaknya telah menyiapkan 100 ekor sapi potong khusus yang akan dijual kepada kelompok masyarakat kurang mampu dengan harga Rp26 ribu perkilo untuk menghadapi musim lebaran.

"Stok hewan potong ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, terkait masalah harga, kami juga akan membatasi jangan sampai harga daging melebihi ambang batas yakni tidak lebih dari Rp80 ribu per kilogram," tambah Harlik.


[sumber: beritadaerah.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes