Senin, 01 Agustus 2011

Humor Tanpa Babi Vs Islamofobia


 

Nama-nama komedian seperti Jerry Seinfeld, Will Ferrel dan Dane Cook sangat terkenal di Amerika Serikat. Humor mereka, seperti kebanyakan humor lain, seringgkali tanpa sasaran, makna dan tujuan. Namun tidak demikian dengan humor komedian Dean Obeidallah.

Obeidallah menawarkan "pork free Americans", humor orang Amerika yang tidak mengandung babi. Sebuah istilah yang menggambarkan stereotipe masyarakat Muslim dan Arab di negeri Paman Sam, seperti yang dipentaskannya di Fillius Events Barn di Hamilton College pada Selasa malam pekan lalu (12/4).

Nama Dean Obeidallah dikenal luas sebagai penghubung komunistas Arab-Amerika, khususnya lewat kekuatan humor.

Ia pernah mendapatkan penghargaan Bill Hick Spirit Award yang diberikan untuk kalangan komedian. Tahun 2006 penampilan tunggalnya "I Come in Peace" mendapatkan pengakuan resmi dari  NY International Fringe Festival.

Obeidallah membuat Festival Komedi Arab-Amerika New York yang diadakan setiap tahun. Ia muncul di acara televisi "The Axis of Evil", "The Situation Room" dan di stasiun televisi PBS, Aljazeera serta Fox News. Ia juga merupakan sedikit dari komedian yang pernah keliling Timur Tengah, seperti ke Beirut, Haifa dan Ramalah.

Dibesarkan di Lodi, New Jersey, Obeidallah lahir dari rahim seorang wanita Sicilia (Italia) dan berayahkan seorang Palestina. Dalam kehidupannya ia mengenal dua agama, Islam dan Kristen. Latar belakang inilah yang membuatnya fasih berguyon menyerempet budaya dan agama yang berbeda.

Setiap etnis memiliki perayaan budaya masing-masing. Dan apa yang didapat oleh orang Arab-Amerika saat itu? "Orange alert," canda Obeidallah, merujuk pada tahapan peringatan bahaya mulai dari kuning, oranye hingga merah.

Namun tidak semua humornya terasa lucu. Sebagian malah terasa berat menyentil. Seperti katanya, "Pada tanggal 10 September saya bangun dari tidur sebagai orang Amerika, tapi pada tanggal 11 September saya bangun dari tidur sebagai orang Arab."

Atau seperti, "Saat Anda melihat empat orang Arab naik ke pesawat, Anda lari ke belakang seseorang berkulit hitam minta perlindungan."

Jack Shaheen, profesor emeritus bidang komunikasi massa di Universitas Southern Illinois, memberikan komentarnya tentang lelucon Obeidallah. "Itu adalah cara yang menakjubkan untuk membantu menghancurkan stereotipe, karena dengan tawa yang jujur, khususnya dari orang-orang yang berpikiran terbuka, akan datang pembaruan dan pencerahan yang nyata."

Sejak peristiwa 9/11 Obeidallah mulai belajar serius bahasa Arab, bergabung dalam kelompok-kelompok Arab-Amerika dan memasukkan materi-materi Timur Tengah ke dalam aksinya. Ia yakin kaum minoritas Arab di Amerika harus bisa menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya. Dan lewat cerita serta pernyataan humornya ia memerangi Islamofobia yang diderita banyak warga Amerika Serikat.*

Keterangan foto: Dean Obeidallah saat pentas di sebuah festival komedi. [sumber: hidayatullah.com]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes