Sabtu, 13 Agustus 2011

Yuk, Lebih Cerdas Pilih Makanan Halal!

 

DIKETAHUI, makanan halal di Indonesia masih sangat terbatas. Sebagai bagian dari penentu kebijakan dalam keluarga, Anda perlu lebih cerdas dalam membeli dan mengolah makanan halal bagi anggota keluarga.


"Saatnya kita mulai menjadi konsumen yang lebih cerdas, konsumen yang dapat memilih makanan halal atas dasar kualitas dan kehalalannya, bukan atas dasar hasrat alias mengonsumsi apa yang ingin dikonsumsi, mau ini, mau itu, padahal makanan itu memililki riwayat kolesterol, misalnya. Seharusnya dia kan menghindari lebih banyak daging," tutur Lukmanul Hakim, Direktur LPPOM MUI yang ditemui okezone pada acara Seminar Halal di Hall D, JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/4/2011).


"Karena proteksi kehalalan harus diawali dari rumah terlebih dulu," tegasnya.


Lantas, makanan apa sajakah yang masuk kategori non-halal?


"Kriterianya ialah makanan yang diharamkan, seperti babi, bangkai, daging binatang yang tidak dipotong sesuai ketentuan Islami, dan makanan yang mengandung dan terkontaminasi bahan-bahan yang diharamkan," imbuh Lukmanul.


"Perlu diingat, makanan sehat belum tentu halal, namun makanan halal sudah tentu sehat. Coba pikirkan saja istilah 'halalan thayyiban' yang mengandung makna bahwa makanan halal sudah pasti thayyib alias sehat," tukasnya.


[sumber: okezone.com ]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes