Senin, 08 Agustus 2011

Lembaga Halal Belanda Tuntut Partai Pengusung Hak Hewan


Amsterdam - Lembaga sertifikasi halal Belanda mengajukan tuntutan kepada Marianne Thieme, politisi dari Partai Pembela Hak Hewan, karena telah menyebarkan pemahaman yang salah mengenai tahapan penyembelihan hewan secara halal.

Sebelumnya partai tersebut menyebutkan bahwa sekitar dua juta hewan disembelih dengan cara Islam setiap tahunnya. Namun pernyataan itu dibantah oleh Direkur Lembaga Halal Belanda Ben Ali-Salah. Menurutnya, setiap tahun hanya 4.000 hewan dipotong dengan prinsip syariah. Angka tersebut hanya 0,1 persen dari seluruh binatang yang dipotong di Negeri Kincir Angin itu.

"Bahkan jumlah tersebut pun masih sangat tidak cukup untuk memberikan makan bagi satu juta muslim di Belanda. Pernyataannya benar-benar seperti sebuah badai dalam teko teh," katanya seperti dikutip dari radio Netherlands Worldwide.

Pernyataan Thieme, menurutnya, benar-benar tidak memiliki basis fakta yang kuat. Oleh karena itu, lembaga ini siap melawan partai tersebut melalui jalur hukum.

Lembaga itu juga berharap partai tersebut membatalkan rancangan undang-undang itu, mengakui bahwa pernyataan mereka tak benar dan mengajukan permohonan maaf atas ketakutan dan ketidaknyamaan akibat perdebatan mengenai penyembelihan hewan.

Dia mengatakan, umat muslim di Belanda sebenarnya menaruh hormat kepada partai tersebut. Namun partai tersebut bertindak terlalu jauh dalam memperjuangkan kesejahteraan binatang.

Sebelumnya, Partai Pengusung Hak Hewan Belanda mengajukan larangan penyembelihan hewan secara syariah. Sokongan dari Partai Kebebasan yang dikenal beraliran xenofobia atau memiliki kebanggaan yang sangat tinggi terhadap ras sendiri. Mereka beralasan, penyembelihan hewan secara halal dalam Islam atau kosher secara Yahudi terlalu keji dan menyakiti binatang sehingga tidak bisa diterima. Salah satu politisi penentang adalah Geert Wilders yang dikenal sering memojokkan Islam, salah satunya dengan film Fitna. Dia membawa isu ini pertama kali pada 2007 ketika memprotes menu makanan halal di sekolah.


[sumber: jurnal nasional ]

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes